pemeriksaan indirek tinja

PEMERIKSAAN INDIRECT TINJA

SAMPLE : LAB(tinja babi dan tikus)
1. TUJUAN : Untuk mengetahui adamya parasit dalam tinja
2. PRINSIP : Bentuk parasit terkonsentrasi mengapung pada lapisan atas dari suatu larutan,dimana larutan tersebut mempunyai berat jenis lebih tinggi, dibandingkan dengan berat jenis parasit,sedangkan material larutan terpisah dari parasit dan tenggelam.
3. ALAT DAN BAHAN : - Sample tinja -Objek glass - Pipet tetes
-Larutan garam -Deck glass -Tabung reaksi
4. CARA KERJA : a).Masukkan 2ml / 2gram sample tinja kedlm tabung reaksi
b).Tambahkan 11/4 tabung larutan garam homogenkan .
c).Letakkan tabung reaksi pada rak,posisi tegak lurus
d).Tambahkan larutan garam sampai penuh / permukaan cembung
e).Tutup dengan deck glass,tunggu selama 10 menit
f).Siapkan objek glass ,teteskan lugol pada objek glass
g).Letakkan deck glass, diatas objek glass yg sudah ditetesi lugol
h).Periksa dibawah mikroskop,obyektif 10x
5.KESIMPULAN : Ditemukan parasit telur Hymenolepis nana , Telur Hook worm type c,Telur
Hook worm type b pada sample babi dan tikus
6.KESIMPULAN :
Hook worm atau cacing tambang, nama cacing tambang ini dikarenakan banyak ditemukan pada pekerja tambang yang kurang memakai sarana sanitasimya. Infeksi cacing tambang banyak ditemukan pada daerah hangat dan lembab dan mengakibatkan berbagai penyakit pada manusia.
Jenis cacing tambang antara lain ;Nacaror americanus, Ancylotoma duodendle, Ancylostoma braziliensis, Ancylostoma ceylanium, Ancylostoma caninum .
Penyakit yang disebabkan pada caxing tersebut adalah ankilosis dan nekororiasis
Penyebaran cacing ini terjadi di seluruh daerah khatulistiwa dan ditempat lain dengan keadaan yang sesuai misalnya daerah pertambangan dan daerah perkebunan .
Angka prevalensi di Indonesia cukup tinggi terutama didaerah pedesaan sekitar 40%.
Daur hidupmya adalah Telur-larva Rabditiform – larva Filariform – menembuskulit – vena – jantung kanan - paru-paru – menambus alveolus – bronchus – trachea – laring – faring – tertelan – usus halus .
Infeksi terjadi bila larva Filanform menembus kulit atau menelan larva Filaform,jika demikian mereka dapat berkembang menjadi cacing dewasa dalam usus tanpa melalui siklus paru.
Gejala awal setelah penetiasi larva,dapat ditimbulkan rasa gatal yang minimal hingga berat dengan kemungkinan sekunder infeksi. Berkembangnya vesikel dari ruan papula eritematosa disebut ground itch.
Gejala tergantung pada spesies dan jumlah cacing,keadaan gizi penderita .
Pengobatannya dengan Pirantel pamoat beberapa hari berturut-turut. Gizi,yang baik sanitasi yang memadai,Higien hidup.