PEMERIKSAAN INDERECT TINJA
Sample :Tinja tikus dan anjing
Metode: Pengendapan  
FORMALIN ETLIER
1. TUJUAN   : Untuk mengetahui adanya parasit dalam tinja 
2. PRINSIP    : Parasit dalam tinja akan terkonsentrasi dari lapisan endapan dan      
                     pemusingan  dengan adanya formalin eter maka parasit akan terawetkan
       3.ALAT dan BAHAN  :  -Sample              -Centrifuge              - Lugul
                                              - Tabung Reaksi  -Objek glass           -  Mikroskop
                                              -Batang pengaduk – Pipet                - Formalin
      4. CARA KERJA   :     a. Ambil  ± 2m/2 gram tinja, masukkan  kedalam tabung reaksi yang 
                                              Berisi 10 ml larutan garam isotonis, campurkan dan hancurkan massa 
                                             tinja dengan batang pengaduk sampai rata.
                                          b. Saring  dengan 2 lapis kain kasa pada corong kedalam tabung alat
                                               pemusing.
                                          c. Pusingkan dalam alat pemusing selama 3 menit pada 1500 rpm,
                                             setelah pemusingan,dilihat apakah cairan supernaran sudah jernih,bila 
                                              masih keruh. Maka  supernaran dituang,ditambahkan lagi 10 ml, 
                                             larutan garam isotonis, dipusing lagi sampai tercapai supernaran 
                                              yang jernih.
                                          d. Tuangkan supernata yang jernih.
                                          e. Tambahkan 110ml Formalin 10%
                                          f. Aduk dengan baik, tunggu selama 5 menit
                                          g. Tambahkan 3 ml eter 
                                          h. Sumbatlah dengan penyumbat karet,kocok hati-hati selama 36 detik
                                        i. Buka sumbatan, pusingkan dalam centrifuge selama 3 menit 1500rpm.
                                           Selesai pemusingan akan tampak 4 lapis dari atas kebawah, eter,debris,                    
                                          Formalin,endapan
                                      j. Bebaskan lapisan debris dari tabung dengan menyisirnya menggunakan 
                                        lidi.
                                      k. Campur endapan denga larutan yang tersisa.
                                      l.Dengan pipet, pindahkan 1 tetes endapan ke objek glass.
                                     m. Tambahkan larutan pemulas pada salah  satu tetesan endapan tsb.
                                     n.  Tutup dengan deck glass.
                                     o.Beri label keterangan.
                                      p.Amati dibawah mikroskop dengan objektif 40x atau 10x.
  5. HASIL            :
    -  Telur Hymenolepis nana 
   -  Larva Hook worm
   -  Telur Hook worm type B 
6.KESIMPULAN    :      Pada pemeriksaan tinja tikus dan anjing ditemukan parasit  stadim telur 
                                       Hook worm type B, Larva Hook worm, telur Hymenopis nana.
7. PEMBAHASAN  :   
          Pemeriksaan konsentrasi metode dengan teknik pengendapan asam eter ini merupakan pemeriksaan cepat. Khususnya untuk tinja yang kasur,campurkan antara asam keras dan eter akan membersihkan/ menjernihkan endapan, sehingga parasit baik untuk telur dan tempayak Helminthes,khususnya untuk telur schistosoma.sp.
          Pemeriksaan konsentraso metode pengendapan dengan teknik pengendapan formalin eter memutuskan untuk pemeriksaan kista protozoa, telur beroperkulum dan telur schistosoma sp. Tetapi tidak dapat untuk mengkonsentrasikan bentuk  trobozoit pada bahan pemeriksaan yang segar,kecuali jika dipakai bahan pemeriksaan yang telah diawetkan dengan pengawet PVA.Teknik ini merupakan teknik pilihan untuk mengkonsentrasikan bahan pemeriksaan yang diawetkan dengan formalin.Dalam teknik inipun dipakai formalin yang berguna untuk tetap mengawetkan bentuk parasit,sedangkan pemakaian eter bertujuan untuk menyingkirkan lemak dan minyak yang ada pada tinja.
         Pemeriksaan indirect tinja dengan metode pengendapan ini memang lebih sulit bila dibandingkan metodepengapungan karena parasit-parasit yang mengendap memungkinkan ikut terbucing pada saat pembuangan eter, debris dan larutan yang digunakan untuk pemeriksaan baik asam maupun formalin.

 
 
 
 
 

 
0 komentar:
Posting Komentar